- Konsep Peliputan
Seorang wartawan harus memiliki konsep dasar peliputan. Konsep dasar peliputan adalah meliput seseorang atau kejadian yang menarik di suatu daerah atau tempat. Konsep peliputan dilakukan bila adanya undangan dari pihak narasumber. Adapun peliputan yang dilakukan apabila ada kejadian atau fenomena tertentu.
- Dasar-dasar Peliputan
Dasar-dasar peliputan sangat penting diketahui oleh wartawan sehingga wartawan akan mampu untuk meliput suatu kejadian. Dasar-dasar itu anatara lain :
- Harus memiliki objek yang diliput
- Wawasan wartawan harus luas
- Berita yang diliput harus mengandung unsur 5 W + 1 H
- Berita yang diliput adalah sebuah fakta bukan kebohongan (isapan jempol belaka)
- Liputan yang dilakukan tidak merugikan salah satu pihak
- Unsur Layaknya Berita
Semua berita layak dikatakan sebagai berita asalkan mengandung unsur 5 W + 1 H ( what, when, why, where, who dan how). Berita harus merangkum semua fakta-fakta dengan urutan penting ke tidak penting pada paragraf pertama atau memberi tekanan pada peristiwa tertentu yang paling penting di awal paragraf.
- Strategi Peliputan
Strategi peliputan berkaitan erat dengan kiat-kiat peliputan berita. Wartawan harus lebih banyak mengeksposkan narasumber agar narasumber mau angkat bicara. Strategi peliputan berita adalah bagian terpenting dari sebuah kerja jurnalistik. Bagi pandangan awam, meliput suatu kejadian atau mengangkat suatu isu menjadi berita dilihat sebagai saat wartawan turun ke lapangan. Tentu saja ada berbagai persiapan yang perlu dilakukan seorang jurnalis sampai ke tahapan peliputan, yang paling penting adalah pertimbangan suatu kejadian/ kasus atau isu bisa memiliki nilai berita. Satu media dengan media lain memiliki kekhasan terhadap nilai berita.
- Proses Menghimpun Berita
Adapun proses menghimpun berita, yaitu :
- Menggali data atau bahan berita
- Penyusunan bahan atau data
- Menghimpun berita yang teraktual/ sedang hangat-hangatnya dibicarakan dalam masyarakat
- Berita yang memiliki bobot penting dan populer harus dijadikan berita utama
- Hambatan/Kendala dalam Meliput
Dalam setiap kegiatan pasti seseorang mengalami kendala, begitu juga dengan wartawan pada saat meliput berita. Kendala dalam peliputan berita, seperti :
- Narasumber tidak mau bicara atau takut memberi kesaksian
- Lokasi yang sulit dijangkau oleh wartawan
- Narasumber menolak untuk dipublikasikan tentang apa yang mereka ungkapkan.
- Catatan Pengalaman yang Bisa Dipetik
Pengalaman Ibu Ayu Sundari selama menjadi wartawan adalah pada saat beliau mengangkat seorang nama mengenai kehidupannya melalui tulisan teatures. Ketika itu usia kehamilan Ibu Ayu Sundari menginjak bulan-bulan akan melahirkan, namun beliau tetap bekerja keras untuk mencari berita. Sehingga dalam menghimpun berita beliau mengalami kesulitan. Tidak hanya itu, pertama kali beliau menjadi seorang wartawan, Ibu Ayu Sundari lupa membawa kartu pengenal berupa kartu identitas sebagai wartawan. Beliau kebingungan harus bagaimana sedangkan pada saat itu waktu untuk meliput berita sangat sedikit, tetapi beliau sangat gigih dan akhirnya beliau bisa meliput berita tersebut dengan lancar. Dari pengalaman Ibu Ayu Sundari ini, sangat mengesankan betapa sulit dan menyenangkannya menjadi wartawan. Pekerjaan apapun itu apabila kita melakukannya dengan sungguh-sungguh dan menjalaninya dengan ikhlas dan berusaha maka pekerjaan tersebut akan menjadi pekerjaan mudah dan menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar